Laman

Rabu, 17 Maret 2010

Gunung Kidul Handayani

Bila kita menyebut Kabupaten Gunung Kidul, yang terbayang di benak awam kita adalah suatu daerah yang identik dengan kekeringan dan ketandusan. Stereotype pikiran semacam itu sudah jamak dan hingga kini masih menghiasi sebagian besar benak orang.


Saya yang dilahirkan disana sebenarnya jengah dengan keidentikan semacam itu. Karena ada pikiran penyamarataan bahwa seluruh kawasan Gunung Kidul pasti mengalami kekeringan bila musim kemarau tiba. Padahal tidak.

Perlu digarisbawai bahwa wilayah atau kawasan yang mengalami kekeringan di Gunung Kidul hanyalah kawasan yang berada di pesisir Laut Utara seperti Paliyan, Rongkop, Balungpanggang dan lain-lain. Di kawasan itu, air hujan tidak dapat mengumpul di dalam tanah karena kondisi tanahnya yang karst yang mana air lolos begitu saja tanpa bisa mengendap.

Lolosnya air di dalam tanah itu berujung pada pembentukan sungai bawah tanah yang banyak terdapat di kawasan pesisir itu. Sungai bawah tanah tersebut langsung bermuara ke laut.

Sedangkan kondisi alam di luar kawasan pesisir itu normal dan jauh dari kesan kekeringan. Bahkan cenderung hijau karena banyak terdapat hutan di sana. Contoh kecilnya adalah di Kecamatan Ponjong yang mempunyai sumber air yang belum pernah kering, meski pada kemarau panjang, sejak dulu hingga sekarang.

Tidak ada yang tahu kapan sumber air itu terbentuk. Bahkan sejak nenekku masih kecil, sumber air yang telah menjelma menjadi sebuah danau itu sudah ada. “Iku ono ket jaman wali,” ujar nenekku seraya menyebut zaman yang lampau dengan sebutan zaman wali karena saking lamanya.
Sumber air yang belum pernah habis itu oleh warga digunakan untuk irigasi. Sehingga tak heran sawah di Kecamatan Ponjong selalu menghijau.

Contoh lain adalah kecamatan Semin yang hijau oleh hutan disekelilingnya. Atau kita juga bisa melihat contoh lainnya lagi saat mengunjungi Gunung Kidul melalui Kota Jogja. Hutan dan sawah menghijau terhampar di sepanjang perjalanan itu.

Jadi, silahkan datang sendiri ke Gunung Kidul yang bermotto Handayani itu dan silahkan buktikan sendiri kehijauan alamnya. Atau kalau anda pergi ke Pantai Baron, Kukup, Krakal dan pantai indah yang lain di Gunung kidul, anda bisa membuktikan keterangan saya dengan bertanya ke penduduk lokal atau melihat sendiri sungai bawah tanahnya.

Jadi, sebagai orang yang berwawasan luas, anda pasti tidak akan menggebyah uyah (memukul rata) Gunung Kidul.

Tidak ada komentar: